IHSG Berpotensi Bangkit Menanti Rilis Data Neraca Dagang
Diterbitkan pada
Senin, 15 April 2019
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bangkit (rebound) pada perdagangan Senin (15/4). Data neraca perdagangan Maret 2019 akan menggerakkan pasar saham Indonesia.
Analis Artha Sekuritas Juan Harahap mengatakan penguatan akan bersifat terbatas. Positif atau negatifnya realisasi neraca perdagangan bulan lalu akan menjadi pertimbangan pelaku pasar dalam bertransaksi.
"Pelaku pasar menunggu data ekonomi neraca perdagangan (periode Maret 2019) yang akan dirilis pada 14 April 2019," papar Juan dalam risetnya.
Pada Februari 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar US$330 juta. Kondisi ini terjadi karena jumlah ekspor mencapai US$12,53 miliar, lebih tinggi dari impor yang hanya US$12,2 miliar.
Artinya, jika pemerintah bisa mempertahankan kinerja neraca perdagangan sama seperti Februari lalu, dampaknya akan positif bagi pasar. Kendati begitu, Juan belum melihat IHSG dapat kembali ke area 6.500.
"IHSG diprediksi menguat, support 6.381-6.393 resistance 6.420-6.435," katanya.
Peluang penguatan ini sebaiknya tidak disia-siakan oleh pelaku pasar. Ia merekomendasikan sejumlah saham yang bisa dibeli, antara lain PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Vale Indonesia Tbk (VALE), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Sementara, Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menilai pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh bursa saham global. Kebetulan, bursa saham Wall Street menghijau pada Jumat (12/4) kemarin.
Bila dirinci, Dow Jones terpantau menguat 1,03 persen, S&P500 0,66 persen, dan Nasdaq Composite 0,46 persen. Kemudian, NYSE Composite dan S&P/TSX Composite masing-masing naik 0,64 persen dan 0,49 persen.
"Senin, IHSG bergerak dalam kisaran terbatas dan ada peluang IHSG menguat tipis seiring penguatan bursa global," terang Edwin.
Ia memprediksi sepanjang pekan ini sentimen pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) yang akan diselenggarakan pada 17 April 2019 ikut mewarnai pola gerak IHSG. Jika pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin menang, IHSG bergerak stabil.
"Tapi kalau hasil perhitungan cepat pasangan nomor dua (Prabowo Subianto-Sandiaga Uno) menang, IHSG akan turun dulu," jelasnya.
Pelaku pasar, sambung Edwin, bakal mempertanyakan dan menanti kebijakan baru apa saja yang akan diterbitkan oleh Prabowo-Sandiaga dalam mengerek ekonomi dalam negeri. Hal itu nantinya akan berdampak pada IHSG.
"Rentang IHSG (sepekan) 6.353-6.446," jelas Edwin.
Sekadar informasi, pekan lalu IHSG anjlok 1,05 persen dari level 6.474 ke level 6.405. Akibatnya, nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) ikut turun 1,03 persen dari Rp7.362 triliun menjadi Rp7.286 triliun.
Kembali